(IST.) KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin.*
KLIK PRIANGAN – Permainan lato-lato kini tengah digandrungi anak-anak dan remaja, bahkan demam lato-lato terus meluas ke berbagai wilayah. Bagi sebagian orang, permainan lato-lato bahkan disebutkan memberikan banyak manfaat untuk anak-anak, bukan saja mengalihkan perhatian anak dari demam gadget, tetapi juga permainan tersebut bisa membantu dalam melatih konsentrasi dan menguatkan motorik anak.
Namun pendapat sebaliknya justru disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, dalam menyikapi fenomena lato-lato tersebut. Menurutnya, permainan lato-lato bisa membahayakan anak, sehingga ia pun secara tegas melakukan pelarangan para siswa di Kabupaten Garut untuk membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Ade Manadin, mengakui, pihaknya telah
mengeluarkan surat himbauan kepada semua pihak terkait di lingkungan Dinas Pendidikan mengenai dampak dari permainan lato-lato dan sejenisnya yang dianggap membahayakan.
Dalam surat himbauan bernomor DK.04.01/48 tertanggal 10 Januari 2023, Ade Manadin mengimbau seluruh jajarannya harus mengingatkan semua pihak dampak permainan lato-lato dan sejenisnya yang dianggap membahayakan di lingkungan atau satuan pendidikan masing-masing.
“Hal ini sebagai bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tak diharapkan akibat maraknya permainan lato-lato dan sejenisnya,” ujar Ade, Rabu (11/1/2023).
Melalui surat himbauan tersebut, tutur Ade, ia juga meminta jajarannya untuk mengalihkan aktivitas peserta didik dalam penggunaan permainan tersebut dengan melakukan sejumlah upaya. Salah satunya, satuan pendidikan agar mengarahkan peserta didik untuk menggalakkan jenis permainan tradisional sebagaimana arahan yang sudah diberikan sebelumnya.
Dikatakan, surat himbauan telah disampaikannya kepada para Korwil Pendidikan serta Pengawas Sekolah jenjang TK, SD, dan SMP. Selain itu, surat himbauan juga ditujukan kepada para Pemilik SPNF dan juga para Kepala Satuan Pendidikan jenjang TK, SD, dan SMP.
Terhadap adanya surat himbauan tersebut, sejumlah sekolah di Garut pun saat ini sudah mulai memberlakukan larangan untuk para peserta didik membawa lato-lato atau sejenisnya ke sekolah.
Sementara itu, Kepala Sekolah Alkhoiriyah Karangpawitan, Agus Muman, secara langsung bahkan sudah menyampaikan larangan tersebut di hadapan para peserta didiknya. Ia pun mengingatkan akan secara rutin melakukan razia.
Terkait bahaya yang dimaksud sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, menurut Agus, permainan lato-lato bias menimbulkan suara berisik sehingga dapat mengganggu bagi mereka yang tengah belajar. Tak hanya itu, lato-lato juga bisa sangat membahayakan baik bagi penggunanya maupun orang yang ada di sekitarnya.
“Lato-lato ini dibuat dari bahan yang keras sehingga bisa membahayakan jika sampai bandulnya mengenai bagian tubuh. Makanya kami sependapat untuk memberlakukan pelarangan bagi siswa membawa lato-lato ke sekolah,” ucap Agus.
Di Ciamis
Sementara itu, hal senada juga dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat. Meski tidak secara tegas melarang permainan lato-lato, namun Kadisdik mengingatkan para siswa agar berhati-hati saat memainkan lato-alto atau disebut juga permainan nok-nak itu.
Hal itu menyusul terjadinya sejumlah insiden di beberapa daerah yang disebabkan bandul lato-lato. Diketahui di beberapa daerah lain ada beberapa anak yang cidera gegara lato-lato. Dari mulai kepala benjol, terkena mata hingga lebam dan cidera lainnya. Meski begitu, diakui Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat, menegaskan tidak ada larangan khusus untuk membawa lato-lato ke sekolah.
“Sebetulnya permainan itu bagus untuk menumbuhkan kreatifitas anak, setidaknya mengurangi waktu bermain gadget. Namun harus berhati-hati, karena segala sesuatu kalau tidak hati-hati akan membahayakan dan membuat cedera,” ungkapnya, Kamis, (12/01/2022).
Terkait hal itu, Asep pun mengajak kepada orang tua anak untuk tetap memberikan perhatian dan pengawasan serta peringatan.
“Permainan lato-lato apabila digunakan asal-asalan dan tidak dengan latihan yang baik bakal menjadi bumerang kepada penggunanya. Kami berharap masyarakat dan anak pengguna lato-lato untuk tetap hati-hati,” jelasnya.
Kaitan dengan lato-lato di sekolah, Kadisdik mengatakan tidak ada larangan khusus. Namun jangan memainkannya ketika jam pelajaran sedang berlangsung.
“Waktu istirahat boleh dipergunakan asalkan hati-hati. Para guru pun agar mengingatkan, mengimbau anak-anak pengguna lato-lato. Jangan sampai kejadian di daerah lain terjadi di Ciamis,” pungkasnya. (P-9/P-6)***