KLIK PRIANGAN – Kesadaran mantan pengguna narkotika untuk berinisiatif melakukan rehabilitasi masih sangat minim. Hanya satu dua orang dari 50 pasien rawat jalan rehabilitasi ketergantungan narkoba di kota dan Kab.Tasik yang secara sukarela mengikuti program rehabilitasi yang disediakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya.
“Jadi mereka yang mengikuti program rehabilitasi kebanyakan limpahan dari Polres. Hanya satu dua yang berinisiatif untuk direhab atas bujukan kita dan relawan yang berasal dari relawan kelurahan dan desa bersinar alias bersih narkoba,” Ungkap Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan pada acara konferensi pers yang digelar di Aula BNN Jalan Dewi Sartika Kota Tasik Jumat 30 Desember 2022.
Selain malu, boleh jadi diantara mereka takut, atau khawatir biaya mahal sehingga mengurungkan niatnya untuk sembuh dari ketergantungan narkoba. Padahal kata Iwan, proses rehabilitasi tak ada biaya apapun alias digratiskan. Untuk itu, setiap pengguna narkoba yang ingin sembuh segera datang ke BNN.
Rehabilitasi penting karena candu narkoba bisi muncul meski sudah lama tak menggunakannya. “Selalu ada massa mereka akan rindu untuk kembali memakai narkoba. Maka rehabilitasi sangat penting dan lingkungan termasuk relawan Desa Bersinar bisa berperan untuk membantu,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, iwan menyatakan bahwa di sepanjang tahun 2022 ini tidak melakukan penangkapan atau pengungkapan kasus narkoba. Tidak satu pun kasus narkoba berhasil ditangani BNN Tasikmalaya sepanjang tahun ini.
Ia tak menampik bahwa di tahun ini pihaknya tidak melakukan penindakan. “Ya memang tidak ada penindakan di kasus ini. Namun pada dasarnya BNN tetap melakukan penyelidikan mengenai informasi-informasi yang masuk tentang tindak pidana narkoba,” kata Iwan.
Selain itu Iwan juga mengatakan informasi yang BNN dapatkan dikoordinasikan dengan polisi untuk ditindaklanjuti. “Jadi kami tetap melaksanakan upaya penyelidikan dan pemetaan jaringan serta bersinergi dengan instansi penegak hukum di Tasikmalaya,” kata Iwan. (P-3)***