Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery saat menyambut warga yang ikut mudik gratis. (Malik Ibrahim/”Klik Priangan”).***
KLIK PRIANGAN – Kesigapan petugas di lapangan dalam mengatur arus lalu lintas ditambah perilaku patuh pengendara, membuat situasi operasi ketupat lodaya tahun 2023 terkendali.
Meski pada tahun ini terjadi peningkatan volume kendaraan, namun tidak terjadi kemacetan parah. Arus mudik dan balik lebaran tahun 2023 di Kabupaten Tasikmalaya, berjalan lancar.
“Kami Polres Tasikmalaya menyampaikan terimakasih kepada masyarakat atas kelancaran arus mudik balik lebaran tahun ini,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto, di kantornya, Selasa (2/5/2023).
“Sehingga saat terjadi antrian bisa secepatnya terurai. Kami juga sampaikan rasa terimakasih pada anggota dan semua pihak yang terlibat dalam pengamanan. Pengendara mayoritas sudah mematuhi aturan berlalu lintas, termasuk juga ikuti arahan dan petugas di lapangan” tambah dia.
Dihubungi secara terpisah, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Abdhi Hendriyatna mengatakan, selama arus mudik dan balik lebaran 2023 terjadi peningkatan kasus kecelakaan. Namun tidak ada korban jiwa.
Berdasarkan data Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya, sepanjang operasi Ketupat Lodaya tidak terjadi fatalitas kecelakaan. Meski meningkat angka laka lantas di Kabupaten Tasikmalaya, namun tidak satupun warga maupun pemudik yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik balik lebaran tahun 2023.
“Selama Operasi Ketupat Lodaya 2023 memang terjadi kecelakaan sebanyak 8 kejadian dengan 15 orang luka ringan serta kerugian materil Rp6 juta rupiah,” kata Abdhi melalui sambungan telfon, Selasa (2/5/2023).
Kata dia, dibanding tahun lalu memang ada peningkatan tiga kasus, yang mana tahun lalu hanya lima kasus laka lantas. Tetapi, secara Fatalitas tahun ini rendah tidak sebabkan korban meninggal dunia.
Sementara arus mudik balik lebaran tahun lalu terdapat tiga orang meninggal dunia dan tujuh luka-luka. Abdhi menambahkan, penyebab kecelakaan lebih disebabkan kesalahan manusia atau pengendara (Human eror).
“Kami tetap menghimbau agar masyarakat berhati-hati saat berkendara. Mayoritas laka karena human eror atau faktor manusianya,” ujarnya. (P-2).***