banner 728x90

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Bencana Kekeringan di Jawa Barat

banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan
masyarakat agar mewaspadai bencana kekeringan. Hal ini menyusul tibanya musim kemarau yang sudah melanda sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat.

“Hasil pemantauan lapangan, saat ini kemarau sudah terjadi di sejumlah daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kemarau di antaranya sudah melanda sejumlah daerah yang ada di wilayah utara Jawa Barat”, ucap Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Jawa Barat, Teguh Rahayu ditemui di sela kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Aula Kantor Setda Garut, Rabu (29/5/2024).

Kemarau yang melanda sejumlah daerah di wilayah utara Jawa Barat, di antaranya Subang dan Indramayu, tutur perempuan yang akrab disapa Ayyu ini, sudah terjadi sejak April. Sedangkan sebagain besar wilayah di Jawa Barat, saat ini masih dalam periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Di Kabupaten Garut, imbuh Ayyu, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau secara merata akan mulai terjadi pada bulan Juni 2024. Namun musim kemarau di Garut diprediksi tidak akan lama karena antara akhir Juli sampai Agustus sudah akan memasuki puncak musim hujan.

Menurutnya, pada September 2024, di Garut diprediksi sudah akan memasuki masa pancaroba lagi ke musim hujan. Musim kemarau tahun ini yang akan terjadi di Garut termasuk normal.

“Meski termasuk normal, kami imbau masyarakat agar tetap mewaspadainya. Dampak yang berpotensi muncul akibat kemarau salah satunya kekeringan, tetap harus diantisipasi”, katanya.

Ayyu menyebutkan, potensi kekeringan yang merupakan dampak musim kemarau tetap ada meskipun intensitasnya berbeda dari musim kemarau sebelumnya. Oleh karenanya, untuk memperkecil kemungkinan kekurangan air, masyarakat diimbau untuk bisa menghemat air atau bahkan menabung air.

Lebih jauh diungkapkan Ayyu, pihaknya juga mengingatkan potensi bencana kebakaran lahan yang sering terjadi selama musim kemarau. Sebagai upaya pencegahan, dia meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran.(Aep Hendy S)*