Warga Sodonghlir melakukan aksi demo di lokasi jalan rusak di Jalan Malabar, Kabupaten Tasikmalaya. (Malik Ibrahim/”Klik Priangan”).***
KLIK PRIANGAN – Jalan rusak yang dibiarkan sejak belasan tahun ini mengundang puluhan warga Sodong gelar aksi turun kejalan. Mereka melakukan aksi jalan kaki dalam melakukan protes kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (5/5/2023).
Aksi tersebut imbas dari banyaknya jalan di wilayah Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya sejak belasan tahun dibiarkan rusak. Jalan rusak itu menjadi pekerjaan rumah yang belum pernah bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Akibat kondisi itu, sering menyebabkan kecelakaan, kerugian materil bagi masyarakat, bahkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Bagi pemerintah baik pusat maupun daerah perlu alarm peringatan bahwa ada sanksi apabila membiarkan jalan rusak.
Menurut salah satu tokoh Forum Peduli Sodong, Maulana Abdul Jabar, Pemkab Tasikmalaya memiliki kewajiban memelihara dan mencegah terjadinya kecelakaan karena kerusakan jalan di wilayahnya.
Bahkan sebagai penyelenggara jalan, Pemkab juga wajib segera dan patut memperbaiki jalan rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
“Kami warga Desa Pangrumasan sengaja membuka mimbar bebas di lokasi jalan yang kondisinya ruak parah tepatnya di Jalan Malabar,” katanya disela-sela aksi.
Pihaknya sudah berulangkali menuntut kepada Pemkab Tasikmalaya untuk segera memperhatikan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat untuk penunjang perekonomian. Tapi tidak ada respon sama sekali.
“Warga menuntut keseriusan dinas terkait untuk bisa menganggarkan pembangunan jalan Gununganten-Pamijahan. Tak hanya itu, kami akan mengawal hingga tuntutan ini bisa dikabulkan,” ujarnya.
Salah satu tokoh agama setempat, Abdul Yamin mengatakan, pihaknya sangat mendukung apa yang digelorakan para pemuda. Dimana akses jalan itu untuk kepentingan bersama.
Tokoh Pemuda Desa Pangrumasan Cecep Abdul Aziz mengatakan, jika tidak ada respon apapun dari pihak terkait, maka pjihaknya siap mendatangi Pemkab Tasikmalaya dengan mengerahkan massa lebih banyak lagi.
“Kami akan menindaklanjuti sampai imprastruktur jalan dapat diperbaiki secepatnya, ini harus jadi perhatian dan prioritas,” ujarnya.
Pihanknya juga bersama seluruh masyarakat Sodonghilir mendesak Pemkab Tasikmalaya untuk secepatnya memperbaik Inprastruktur jalan. Selain itu, Pemkab Tasikmalaya harus turun langsung melihat kondisi lapangan. “Jangan hanya duduk di belakan meja dan mengutak-ngatik anggaran saja,” ungkapnya.
Sementara itu Korlap Aksi Nurfahmi Siddiq menegaskan, bahwa aksi ini bukan hanya sekedar turun ke jalan. Tapi lebih menuntut kepada Pemkab Tasikmalaya langsung di lokasi jalan yang rusak.
“Terkait imprastruktur yang diharapkan masyarakat, jelas akan berimbas terhadap stabilitas perkonomian masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, kata Asep Sulaeman salah satu anggota Karang Taruna, memberikan pandangan terkait pembangunan jalan yang diingkan warga sudah lebih dari 15 tahun tidak tersentuh perbaikan. (P-2).***