banner 728x90

Belasan Tahun Keluarga Tendi Hidup Bersama Ular, Mulai dari King Kobra Hingga Ular Weling

Dokumen keluarga
banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN – Bagi sebagian besar masyarakat, ular adalah binatang yang menakutkan. Ini wajar karena ular merupakan binatang reptil yang sangat berbahaya. Akibat satu gigitan ular berbisa, bakalan berakibat fatal, bahkan bisa merenggut nyawa manusia.

Maka, tidak heran jika banyak orang yang takut terhadap ular. Jangankan mendekat, untuk melihatnya pun banyak orang yang bergidik, apapun jenis ularnya.

Namun ternyata, tak sedikit juga masyarakat yang menyenangi ular. Mereka bahkan memelihara ular di rumahnya, seperti halnya memelihara binatang-binatang peliharaan lainnya.

Bahkan di Kota Tasikmalaya ini, sudah banyak terbentuk komunitas para pecinta reptil, seperti Galunggung Reptile Community (Gretac), ada Singaparna Reptile Community (Sirec), juga ada Komunitas Pecinta Reptil Tasikmalaya.

Salah satu warga yang sudah lama menyenangi ular ini adalah Tendi (40), warga Pasir Jambu, Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Sudah sangat lama Tendi memiliki hobi memelihara ular.

Bahkan luar biasanya, tak hanya Tendi saja yang menyukai ular, namun istri dan anaknya pun sama-sama menyukai ular. Ular bagi Tendi serta anak dan istinya sudah dianggaap sebagai Sahabat. Sehari-hari mereka bahkan hidup bersama berbagai jenis ular dalam satu rumah.

“Saya sudah sangat lama suka dan memelihara berbagai jenis ular dan reptil. Selain saya, ternyata istri dan anak-anak juga memang  sangat menyukai binatang melata, terutama ular,” ujar Tendi, Selasa 17 Januari 2023).

Saat ini di rumah Tendi terdapat 18 ekor ular dengan berbagai jenis, dari mulai Ular King Kobra, Kobra Jawa, Ular Tali Perak, Sanca Batik, Ular Python, Ular Hijau, Ular Weling hingga ular jenis Retic Python Albino.

Ular sebanyak, kata dia, ada yang hasil membeli dari orang lain, namun ada pula yang hasil berburu ke hutan.

“Hasil sengaja berburu ke hutan ada dua ekor, sisanya ada yang beli dari orang lain dan ada juga yang memang kebetulan. Misalkan ada warga yang melihat ular, lalu saya tangkap dan akhirnya saya pelihara,” ujar Tendi.

Keakraban keluarga Tendi pada ular telihat dari aktivitas mereka sehari-hari yang sering bermain-main dengan ular. Bahkan salah satu anaknya yang masih berusia 5 tahun, Abdul Muis sudah terbiasa bermain dengan ular.

Abdul Muis tampak terlihat asik bermain dengan ular yang berukuran cukup besar. Bahkan anak yang baru duduk di bangku PAUD tersebut tidak sedikit pun terlihat takut ketika bercengkraman dengan ular, di hadapan ibunya, Elis Mulyasari.

“Ular yang sering anak saya mainin, itu jenis ular sanca. Ular ini sudah lebih dari tiga tahun saya pelihara, dari awalnya sebesar jempol kaki hingga sebesar itu,” ujar Elis, sang ibu.

Namun demikin baik Tendi maupun Elis, berpesan jangan coba-coba untuk bermain-main dengan ular, apapun jenisnya. Sebab bagaimana pun perlu kehati-hatian yang utama dalam memelihara ular demi selamatan.(P-05)***