KLIK PRIANGAN- Berkah Ramadan tidak hanya bagi para pengusaha saja, namun bagi para pedagang pun kini kebanjiran termasuk para petani aren khususnya di Kabupaten Ciamis. Memasuki awal puasa, petani aren kebanjiran pesanan kolang kaling, baik di dalam kota maupun dari luar wilayah.
Diungkapkan salah satu petani aren yang berada di Dusun Awilarangan, Kelurahan Linggasari, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Ade Suryaman, mengaku, dalam sehari permintaan mencapai 1 kwintal
“Memasuki bulan Ramadan sudah mulai kebanjiran pesanan kolang kaling,
dalam sehari, permintaan kolang kaling mencapai 1 kwintal, naik lebih dari 100 persen di banding hari biasa, yang rata-rata kebutuhan hanya 30 sampai 50 kilogram saja perharinya,” ungkapnya, Rabu, (13/03/2024).
Menurutnya, petani aren awilarangan sudah menjadi tradisi masuk bulan puasa pesanan kolang kaling meningkat. Untuk memenuhi tingginya permintaan, biasanya melibatkan ibu-ibu rumah tangga untuk jasa mengupas buah aren (caruluk) yang sudah di rebus untuk di ambil isinya yaitu kolang kaling.
“Permintaan dalam sehari rata rata satu kwintal, kadang bisa dipenuhi dua hari sekali. Untuk pesanan biasanya dari pasar pasar, ada pasar Ciamis, Pasar Sadananya, Pasar Cikapas, ada juga yang kesini diambil,” jelasnya.
Ditambahkannya, tradisi berbuka dengan kolak dan manisan kolang kaling memang menjadi berkah bagi petani gula aren, apalagi untuk tahun ini harga perkilonya juga cukup tinggi mencapai Rp. 12 ribu rupiah perkilogramnya, naik 40 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp. 7 ribu rupiah perkilogramnya.
“Alhamdulillah, untuk tahun ini kenaikan harganya cukup tinggi, dari tahun sebelumnya Rp. 7 ribuan perkilo, sekarang menjadi Rp. 12 ribu perkilonya,” pungkasnya. Agus Berrie/KP***