Contoh Singkat Teks Khutbah Jumat Tentang Menghargai Keanekaragaman dalam Persatuan Umat.

KABAR PANGANDARAN – Khutbah Jumat adalah ceramah yang dilakukan oleh Khatib (Penceramah) sebelum melakukan shalat jumat. Khutbah ini merupakan syarat dan rukun dalam sholat jumat.

Perlu diketahui khutbah Jumat dilakukan sebelum shalat jumat berbeda dengan khutbah idul fitri dan idul adha yang dilakukan sesudah shalat.

Adapun contoh teks Khutbah Jumat yang akan diberikan kepada Anda semua khususnya kepada kaum muslimin-muslimat.

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin, Jamaah Sidang Jumat Rahimakumullah,

Puji serta syukur marilah sama-sama kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena atas limpah rahmat-Nyalah, pada siang ini kita masih diberi nikmat sehat wal afiat, masih diberikan nikmat panjang umur, masih diberi nikmat iman dan nikmat islam, sehingga kita bisa melaksanakan semua aktifitas kita, baik aktifitas duniawi maupun aktifitas ukhrowi.

Hadirin, Jamaah Sidang Jumat Rahimakumullah

Mengawali isi khutbah Jumat siang ini, saya akan menyampaikan dan mengajak kepada jamaah sekalian, khususnya untuk diri khotib sendiri, dan senantiasa selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Pada kesempatan khutbah Jumat siang ini saya akan menyampaikan khutbah tentang “Menghargai Keanekaragaman dalam Persatuan Umat”.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Al-Hujurat (4:13): “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa, supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Dalam Persatuan umat, kita memiliki kekuatan yang besar. Kita dapat berkolaborasi, dan berjuang untuk keadilan dan perdamaian.

Semoga Allah memberikan kita kebijaksanaan untuk menghargai keanekaragaman dalam persatuan kita sebagai umat islam.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Semoga rahmat Allah meliputi kita semua, sehingga keimanan kita mewujud, tampak dalam wajah kasih sayang, saling mengayomi, memudahkan, menyelesaikan dengan bijak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.***

 

Penulis: Galih Rahman Kurnia

Exit mobile version