Mahasiswa Intitut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT) telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Gunajaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. KKN merupakan bentuk pengimplementasian dari salah satu Tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian. KKN mahasiswa IAIT dilaksanakan selama 40 hari dimulai dari tanggal 17 Juli 2023 hingga 25 Agustus 2023.
Banyak sekali ilmu yang didapatkan selama KKN di Desa Gunajaya, antusiasme dan harmonisasi masyarakat di Desa Gunajaya sangat baik terhadap kedatangan mahasiswa IAIT.
Salah satu program KKN mahasiswa IAIT adalah pendistribusian wakaf Al-qur’an. Wakaf al-qur’an ini didapatkan hasil dari open donasi yang di mulai dari tanggal 28 Juli sampai 20 Agustus 2023 yang alhamdulilah berhasil mengumpulkan 75 pcs Al-qur’an dan juga uang tunai sebesar Rp.1.400.000,- dari berbagai donatur diantaranya PT. Cordoba, KMMK Universitas Padjajaran, dan para donatur lainnya.
“Tujuan pendistribusian wakaf al-qur’an ini adalah untuk mengembangkan dan menjadikan generasi pencinta al-qur’an karena melihat dan mengingat bahwasanya al-qur’an di beberapa dkm yang ada di gunajaya banyak yang menggunakan al-qur’an yang kurang layak.
Didalam hadist HR Bukhori :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baiknya manusia ia yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya”
Dengan adanya mushaf Al-Qur’an ini supaya meningkatkan kegemaran para pelajar yang ada di desa Gunajaya dan lebih giat dalam belajar ilmu agama supaya senantiasa mencapai himmah terkhususnya dalam mempelajari ilmu agama dan ilmu lainnya”.- Ujar Muhammad Firdaus Sya’bana selaku ketua kelompok KKN desa Gunajaya.
Salah seorang peserta KKN, Aat Hayatun Nupus menerangkan bahwa awal mula pihaknya melakukan donasi Al-quran di Desa Gunajaya.
“Awal dari kami membuka Donasi Al-qur’an ini karena setelah kami melakukan observasi ke beberapa Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang ada di Desa Gunajaya diantaranya DKM Al-Hikmah, DKM Al-Latifah, DKM Al-Mujahiddin dan beberapa DKM lainnya yang kebetulan memang di beberapa DKM tersebut ada program magrib mengaji, kami juga ikut serta mengajar di dalam program tersebut, kami melihat banyak sekali anak-anak yang menggunakan Al-Qur’an kurang layak seperti Al-qur’an yang lusuh bahkan sampai robek hingga pada akhirnya terketuk hati kami untuk membukan donasi ini, harapan kami semoga anak-anak yang senantiasa belajar ilmu agama di dkm yang ada di desa Gunajaya bisa lebih nyaman lagi dalam belajar Al-Qur’an dan bisa lebih mencintai ilmu-ilmu agama islam,” ujar Aat Hayatun Nupus.
“Kami, selaku penyedia wadah penyalur donasi wakaf al-Qur’an menerima donasi berupa al-Qur’an dan uang tunai dari beberapa donatur seperti PT Cordoba, KMMK Universitas Padjajaran, dan donatur-donatur lainnya. Dalam penyaluran donasi ini, kami mendistribusikan al-Qur’an kepada masing-masing DKM sebanyak 20-25 pcs al-Qur’an beserta uang tunai yang kami belanjakan menjadi alat dan papan tulis serta plang penunjuk arah Masjid Jami,” tambahnya.
Sementara itu, anggota KKN lainnya, Khusnulia menjelaskan bahwa pihaknya mengumpulkan donasi dengan beberapa tahap sebelum diserahkan kepada pihak DKM.
“Penyaluran donasi ini kami laksanakan secara bertahap, mengingat lebih dari satu sasaran yang menjadi penerima donasi dan ketersediaan barang donasi yang datang secara bertahap pula. Alhamdulillah, semuanya dapat tersalurkan tepat pada waktunya,” jelas Khusnulia.
Ditambahkan Rahma, pihaknya berharap dengan membuka donasi wakaf Al-quran bisa membangkitkan semangat anak-anak di madrasah supaya bisa menghafal Al-quran.
“Dengan diadakannya wakaf donasi Al-quran untuk diberikan kepada tiap-tiap diniyah ta’miliyah, supaya anak-anak dapat bersemangat meningkatkan penghapalan terhadap Al-quran, yang dimana Al-qurannya layak dan terdapat penjelasan tentang hukum tajwid agar setiap anak bisa mengetahui cara pembacaaan mahkhorijul huruf yang benar. Awal kami menbuka donasi wakaf baik dalam bentuk Al-quran, iqra maupun uang tunai dikarnakan setelah kami melakukan observasi ke beberapa Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang berada di Desa Gunajaya, kami melihat kondisi bagaimanana anak-anak disana, saat sedang belajar mengaji dengan menggunkan Al-quran kurang layak yang dimana bagian halaman Al-quran sudah robek dan lusuh, yang kebetulan kami Mahasiswa KKN ikut serta mengajar anak-anak mengaji. Oleh karena itu kami berkefikiran unutuk membuka wakaf donasi Al-quran tersebut,” tambah Rahma.*** (rls)