Salah satu bukti pernyataan dari RSUD Dr Soekardjo. (Malik Ibrahim/”Klik Priangan”).***
KLIK PRIANGAN – Pemberitaan di media sosial yang menyebut bahwa Ajengan Nanang Idris Busthomi yang ditemukan meninggal di kediamannya dengan bersimbah darah pada Senin (8/5/2023) lalu.
Guru ngaji yang ditemukan sudah tak bernyawa di salah satu Pondok Pesantren Kelurahan Awipari Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, itu ramai dibicarakan karena tindakan kriminal.
“Sehubungan dengan banyak beredarnya berita hoax di media sosial yang bersumber dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan konten dan viral di medsos terkait meninggalnya salah satu ajengan di Ponpes Bahrul Ulum, kami nyatakan itu berita bohong,” kata Gin GIn Farid H, salah satu sepepu korban dalam keternagn tertulisnya, Jumat (19/5/2023).
“Maka dengan ini kami Keluarga Besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum menyatakan bahwa apa yang menimpa Alm. Ajengan Nanang Idris Busthomi, salah satu Dewan Kiai di Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH. Busthomi Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya adalah murni karena sakit bukan karena kriminal,” sambung dia.
Untuk itu, lanjut Gin Gin, pihaknya berharap kepada semua pihak utnuk menghentikan penyebaran berita hoax tersebut. Sebab, itu menjadi keresahan di masyarakat maupun keluarga.
“Kami memohon kepada semua pihak untuk menghentikan pemberitaan yang tidak benar, ini pernyataan resmi dari Keluarga Besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH. Busthomi Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya. Juga dimohonkan do’a dan shalat ghoib untuk almarhum, semoga sebagai ahli ilmu diangkat derajatnya di sisi Allah SWT,” katanya.
Sebelumnya, Warga sempat digegerkan dengan ditemukannya seorang guru ngaji yang sudah tak bernyawa di salah satu Pondok Pesantren Kelurahan Awipari Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Senin (8/5/2023)
Diketahui Nandang Idris Bustomi (45) guru ngaji itu dalam keadaan meninggal dunia bersimbah darah oleh warga sekitar pukul 16.00 WIB.(P-2).***