KLIK PRIANGAN-Sejumlah bis AKAP dan mikro bus yang berada di Terminal Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menjalani pemeriksaan kelaikan kendaraan menjelang dimulainya arus mudik dan arus balik lebaran Idulfitri 2024, Selasa (2/4/2024).
Para petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satuan Lalu Lintas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh. Tidak hanya kendaran dan kelengkapan surat-suratnya, tetapi juga kondisi fisik dari pengemudi pun menjadi salah satu fokus pemeriksaan.
Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya, Asep Mulyadi, mengutarakan, ada beberapa temuan dalam pengecekan kelayakan jalan angkutan umum yang dilakukan pihaknya. Hal itu mulai dari adanya surat KIR yang sudah kadaluarsa, hingga harus dilakukan cek ulang lagi kepada pengujinya.
“Surat KIR ini bedanya yakni waktu, kalau di barcode pada bulan Maret, sedangkan hasil ujinya April habis surat KIR-nya,” kata dia.
Dikatakan dia, untuk hasil uji KIR hanya berlaku 6 bulan saja dan yang ditemukan yakni habisnya selisih satu bulan. Pihaknya pun menegaskan jika seharusnya kendaraan semacam ini tidak boleh jalan. Pihaknya pun akan coba cek dulu seperti apa masalahnya sehingga ada perbedaan terkait masa berlaku uji kir.
Petugas lainnya juga menyisir kendaraan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang memeriksa kondisi kendaraan, mulai dari rem, wiper, klakson dan lainnya. Selain pengecekan angkutan Lebaran 2024, petugas juga memeriksa kesehatan terhadap para sopir angkutan dan pengecekan penggunaan obat terlarang dari BNN Kota Tasikmalaya.
“Secara keseluruhan aman tidak permaslahan lainnya untuk kendaraan umum yang biasa beroperasi di Terminal Singaparna dalam menghadapi arus mudik dan balik lebaran,” ujar Asep.
KBO Lantas Polres Tasikmalaya Ipda Indra Frimansyah mengatakan, pemeriksaan angkutan Lebaran 2024 bertujuan untuk mengecek kelayakan kendaraan umum dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.
“Hari ini kita cek untuk kendaraan umum, dari berbagai jurusan yang ada di Terminal Singaparna,” kata Indra.
Berbagai kelengkapan yang dicek pada ramcek terebut, mulai dari surat-surat kendaraan, alat kelengkapan keselamatan, dan lainnya. Hal itu dilakukan guna memberikan kenyamanan kepada para penumpang yang ingin melakukan mudik dan balik.
Ditemukan Sopir Darah Tinggi
Sementara itu, petugas kesehatan Idris Maulana mengatakan, hasil pengecekan tes urine para sopir angkutan umum oleh BNN semuanya negatif. Akan tetapi pihaknya menemukan ada sopir yang mengalami tekanan darah cukup tinggi mencapai 180.
“Untuk sementara hasil pemeriksaan BNN, semua negatif. Hanya untuk pengemudi ada beberapa yang darah tinggi, ada yang mencapai 180. Penyebabnya kemungkinan kelelahan, kurang istirahat,” ujarnya.
Pihaknya pun memberikan obat tekanan darah tinggi, sambil yang bersangkutan diminta untuk istirahat. Dirinya pun tidak boleh jalan minimal 2 sampai 3 jam. Setelah itu yang bersangkutan akan periksa kembali. Jika kondisinya bagus, boleh jalan. (Aris Mohamad Fitrian)*