banner 728x90

Kultum Dzuhur di Ciamis, Hindarkan Siswa dari Pergaulan Bebas dan Ketergantungan pada Gawai

banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN – Siswa SMPN 1 Ciamis dan SMPN 4 Ciamis mengikuti program Kultum Dzuhur di Masjid Agung Ciamis. Kegiatan ini digelar oleh DKM Masjid Agung dengan dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.

Seperti terlihat pada Senin (16/1/2023), ratusan siswa dari SMPN 1 Ciamis dan SMPN 4 Ciamis melaksanakan salat berjamaah di Masjid Agung Ciamis. Setelah selesai salat, mereka tidak langsung kembali ke sekolahnya, namun mengikuti program Kultum Dzuhur terlebih dahulu. Dua sekolah tersebut memang lokasinya dekat dengan Masjid Agung Ciamis.

“Ini merupakan program DKM Masjid Agung dengan sekolah sekitar masjid atas dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan Ciamis. Jadi para siswa SMPN 1 Ciamis dan SMPN 4 Ciamis setiap bada (setelah) Dzuhur hari Senin sampai Kamis mengikuti Kultum Dzuhur,” ujar Ketua DKM Masjid Agung Ciamis, Wawan S Arifien.

Wawan mengatakan, tujuan program ini untuk lebih mengakrabkan anak-anak dengan kegiatan masjid. Yakni Dzuhur berjamaah lalu kultum bersama. Bahkan sesekali menjelang Ramadan, anak-anak sekolah diajak “munggahan” bersama dengan jemaah masjid dan para guru.

“Insya Allah anak akan lebih akrab dengan masjid. Kita berharap anak kita maju di bidang sains dan teknologi. Tapi mereka juga memiliki keimanan dan karakter yang kuat sebagai seorang muslim,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat menyambut baik program dari DKM Masjid Agung Ciamis. Dengan program Kultum Dzuhur ini diharapkan siswa mendapat pelajaran keagamaan yang lebih mendalam.

“Sebagai bekal bagi dirinya untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat diikuti juga oleh sekolah-sekolah di setiap kecamatan. Sekolah yang berada di lingkungan masjid besar dapat menggelar kultum Dzuhur bersama DKM,” ungkapnya.

Asep menyebut, melalui kultum dhuhur ini, para siswa lebih lembut hatinya, bisa melaksanakan ibadah sesuai tuntunan. Sehingga anak-anak terhindar dari kondisi saat dimana pergaulan semakin bebas. Termasuk mengurangi ketagihan pada gawai yang mengganggu pembelajaran.

“Bagi yang jauh dari masjid besar bisa digelar di masjid atau musala sekolah baik tingkat SD maupun SMP,” pungkasnya. (P-6)***