KLIK PRIANGAN – Menjelang bulan ramadhan yang tinggal dua pekan lagi, Pemkab Tasikmalaya memastikan untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Tasikmalaya aman dari kelangkaan. Meski pun secara harga, ada beberapa komoditi seperti beras, cabai dan daging yang mungkin masih terbilang mahal dari harga normal.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan, jika saat ini secara umum untuk kebutuhan pangan mencukupi, walau ada kenaikan di beberapa komoditi. Akan tetapi, ia memastikan bila kenaikan harga tersebut masih terbilang wajar dan masih berada di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi).
“Untuk kebutuhan pangan menjelang ramadhan memang masih ada kenaikan, tetapi itu masih di bawah HET. Kita harapkan agar bagaimana harga pangan ini tidak melonjak, dengan upaya yang dilakukan. Sementara untuk pasokan aman, insyalloh mencukupi,” jelas Ade.
Dia mengatakan, bila pemerintah daerah terus memantau ketersediaan pangan, makanya ia pun bisa memastikan stok pangan bakal mencukupi selama ramadhan.
Maka untuk mengantisipasi kenaikan harga, pihaknya bakal melakukan beberapa upaya seperti operasi pasar dan berdirinya lumbung pangan di setiap desa. Sebab ia berpendapat bila kehadiran lumbung pangan mampu menyedikan kebutuhan pangan, minimal untuk masyarakat di lingkungan tersebut.
Seperti dicontohkan lumbung pangan yang dibentuk di Desa Salebu Kecamatan Mangunreja. Dimana selain mampu menyimpan cadangan pangan semasa panen, keberadaannya pun menyiapkan pangan kala musim paceklik. Jika ada lebih, maka pangan tersebut bisa dijual ke luar dan hasilnya diputar untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jadi lumbung pangan ini menjadi solusi atas ketersediaan pangan dan juga stabilitas harga itu sendiri,” tambah dia.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, mengatakan, menjelang Ramadhan untuk kebutuhan pangan aman. Sebab dari sisi produktifitas misalkan gabah kering, Kabupaten Tasikmalaya dipastikan sudah surflus di tahun 2022 kemarin hingga memproduksi 5.300 ton beras. Kemudian untuk persediaan ayam pedaging, telur dan kebutuhan pangan lainnya juga dipastikan aman.
“Yang menjadi masalah hanya satu varietas yaitu kacang kedelai, kita masih mengandalkan impor. Namun tidak terlalu mempengaruhi,” kata Nuraedidin.
Sekarang, kata dia, masyarakat tengah ramai membentuk gerakan pangan yang diinstruksikan oleh Bupati Tasikmalaya, melalui KWT (Kelompok Wanita Tani). Dimana setiap pekarangan rumah harus ditanami oleh tanaman yang menghasilkan seperti sayuran, cabe, tomat dan lainnya.
Maka dengan menanam tanaman di pekarangan rumah, selain mampu memenuhi kebutuhan keluarga juga bakal meningkatkan penghasilan secara ekonomi. Sebab jika ada hasil panen berlebih, mereka bisa menjualnya ke pasar atau ke tetangga sekitar. (P-3)***