Pihak sekolah SMAN 1 Kota Tasikmalaya gelar klarifikasi terkait sebaran di ruang diskusi. (Malik Ibrahim/”Klik Priangan”).***
KLIK PRIANGAN – Mengenai dugaan pelecehan terhadap siswinya. Sekolah SMAN 1 Kota Tasikmalaya DR. H. Yonandi S.Si, M.T, menjelaskan terkait permasalah yang muncul dan menyebar di media sosial tersebut.
“Saat itu kami kumpulkan siswa untuk solat ashar berjamaah di musola sekolah. Namun banyak sekali siswi perempuan yang sedang berhalangan. Kami pihak sekolah hanya menanyakan kebenaran siswi tersebut. Tidak ada perilaku berlebih diluar itu,” kata Yonandi, di ruang diskusi lantai 2 SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Jumat (12/5/2023).
Ia membantah bahwa apa yang ramai dibicarakan di medsos peristiwa tersebut tidak ada dan tidak benar. Hanya saja pihaknya menyarankan untuk semua siswa muslim untuk solat berjamaah di musola sekolah.
“Jangan sampai bohong dan biasanya untuk solat berjamaah ini siswa ada yang malas-malasan, sembunyi-sembunyi ataupun menghindar dengan beragam alasan salah satunya berhalangan atau sedang haid,” ungkapnya.
Ia menyebut, bahwa banyaknya siswi yang berhalangan tidak solat pada hari Selasa (9/5/2023) itu sangat banyak, sehingga membuat pihak sekolah mempertanyakanya.
Klarifikasi di depan awak media terkait kejadian yang telah menyebar di medsos tersebut selain Kepala Sekolah yang diduga telah melakukan pelecehan, ada hadir dari Wakil Kepsek dan sebagian guru.
Menurut Yonandi, pihaknya juga telah melakukan klarifikasi terhadap pemilik akun dan admin Semangat UTBK.
“Kami telah melakukan klarifikasi terhadap admin atau pemilik akun twitter Alhamdulilah, unggahan itu sekarang sudah di hapus oleh adminnya,” katanya.
Bahkan, lanjut Yonandi, pemilik akun atau admin medsos tersebut saat ini mengaku merasa bersalah. Setelah pihaknya berdiskusi.
“Kejadian itu tidak benar, Karena pada hari itu jumlah anak yang solat ashar agak berkurang. Kami hanya memastikan saja,”ujarnya.
Sementara disinggung terkait dengan adanya dugaan pencemaran nama baik, kata Yonandi, pihaknya tidak akan memperpanjang masalah tersebut. Pihaknya lebih memilih diselesaikan dengan secara kekeluargaan.
“Kami dan pihak sekolah tidak akan menuntut admin yang mengunggah mengenai pencemaran nama baik di media sosial twitter, tetapi lebih memilih diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
Sementara sebelum klarifikasi oleh Kepala Sekolah SMAN 1 itu dilaksanakan, sempat viral di media sosial twitter dengan nama akun Semangat UTBK menulis, Baru kemarin banget kejadian di SMAN 1 Tasikmalaya yang tidak menghargai muridnya, memegang bagian bawah siswi untuk mengecek haid atau tidaknya, karena tidak solat,” dikutip pada Jumat (12/5/2023).
Akun itu juga menyebut, pihak sekolah mengumpulkan HP siswa tidak jelas untuk kepentingan apa.
“Hari ini kejadian lagi handphone semua murid dikumpulkan, di belakang setiap handphone tersebut ditempel nama dan password. Bilangnya sih sudah izin ke murid, padahal memaksa untuk dikumpulkan tanpa ada pemberitahuan,” ungkap akun tersebut.
“Setelah dikembalikan semua privacy dan isi handphone dibuka, galeri, chrome, history yt dll. sick kan? banyak banget aturan yang gak make sense setelah kepsek baru ini,” pungkas akun twitter @schfess tersebut.(P-2).***