banner 728x90

Setelah Ambil Alih Kepemilikan Objek wisata Pasir Pataya, Ihsan Kini Tergerak Maju di Pilkada 2024

banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN – Bursa Pilkada 2024 RI Kota Tasikmalaya semakin liar dan meriah seiring niatan sosok muda pada diri H.Insan Riyadi untuk ikut makalangan dalam hajat politik itu. Pengusaha yang baru saja mengambil alih kepemilikan objek wisata Pasir Pataya Cibereum Kota Tasikmalaya itu terpanggi untuk mengabdikan diri.pada tanah dimana kini ia dipijak

Terlebih setelah bulan Ramadan 1445 H, ia tersentuh dengan kedatangan seorang ibu nangis bersama anaknya saat acara baksos yang kesulitan untuk membiayai sekolahnya. Padahal prestasi, anak tersebut cukup menonjol.

Setelah diobservasi, ternyata masyarakat yang bernasib sama dengan itu ternyata cukup banyak. Prihatin dengan kondisi itu, pengusaha yang kini berusia 38 tahun itu meminta izin orang tuanya untuk berkontestasi dalam ajang Pilkada 2024.

“Kini restu dari orang tua sudah dikantongi, saya tinggal menunggu respon masyarakat apakah memerlukan saya untuk mengabdikan diri untuk masyarakat kota Tasikmalaya,” kata Ihsan. Soal perahu politik yang akan dipilihnya untuk berlayar dalam ajang itu, tim nya diakui dia sedang menjajaginya ke sejumlah partai.

Pernyataan itu dia utarakan saat acara berbagi kebahagiaan dan pengundian umroh gratis milik travelnya di komplek wisata pasir Pataya Minggu 21 April 2024.
Hanya kalaupun mentok ke parpol, maka jalur independen pun bisa jadi langkah alternatif yang akan jadi pilihan guna memuluskan niatnya itu.

Terkait motivasi dia maju di Pilkada yang baru akan dijalani dalam kiprahnya, ia mengaku tak sedikitpun memikirkan uang atau gaji dan tunjangan besar yang bakal diperoleh bila ditakdirkan terpilih.

“Malah saya komitmen untuk menghibahkan seluruh gaji yang akan diterimanya nanti guna membantu warga yang kurang mampu serta mengalokasikan APBD dalam memfasilitasi pendidikan, pendidikan dan lapangan kerja untuk warga kurang mampu,” ujar pengusaha muda yang sempat bekerja di Badan Sar Nasional tersebut.

Dia sebenarnya merupakan tamatan SMP dan sempat kerja sebagai pedagang asongan hingga punya biaya untuk mengambil program paket C. Setelah itu dalam seleksi penerimaan pegawai di Basarnas, dia mengaku terpilih menjadi pegawai dengan mengalahkan sekitar 500 orang pelamar.

Hanya seiring berjalannya waktu, ia memutuskan untuk mundur tahun 2022 karena ada kesempatan lebih baik untuk menekuni dunia usaha, mulai rekanan maskapai penerbangan hingga waroeng umroh yang kini tengah kembangkan.

“Waroeng umroh ini jadi terobosan pertama yang membuka jasa itu dengan konsep cash on Finish (COF) alias bayar setelah selesainya ibadah. Ini baru ada di Indonesia,” ujarnya. Ia berharap kiprah nya di kota santri dan niatnya untuk berlaga dalam kontestasi Pilkada bisa dimudahkan dan dilancarkan oleh sang khalik.*