KLIK PRIANGAN – Sebanyak tiga lokal ruang kelas di SDN Sirnasari, Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya kini tidak bisa dipergunakan kembali akibat ambruk pada bagian atap bangunannya. Kondisi ini membuat para siswa terpaksa diungsikan untuk belajar di berbagai tempat, salah satunya bedeg tempat parkir kendaraan.
Kepala SDN Sirnasari Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal, Rinrin Oktariani, S.Pd mengemukakan, saat ini memang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang terhenti karena masa libur sekolah semester ganjil. Akan tetapi pihak sekolah tetap merasa kebingungan, ketika nanti para siswa kembali masuk ke sekolah ditahun ajaran ini.
Pasalnya saat ini pihak sekolah dihadapi pada masalah ketiadaan ruang kelas yang mencukupi guna dipergunakan sebagai tempat KBM. Dari 6 lokal ruang kelas yang ada 3 diantaranya ambruk sejak tahun 2019 lalu.
“Itu sudah lama ambruknya, sekitar tahun 2019 kalau tidak salah,” jelas Rinrin, Selasa (27/12/2022).
Seban dikatakan dia, ambruknya ruangan kelas tersebut saat dirinya belum menjabat sebagai Kepala Sekolah disana. Sehingga dirinya tidak mengetahui pasti kapan tiga lokal kelas tersebut ambruk.
“Karena kebetulan saya menjabat SD di sana baru bulan Juni 2022. Namun informasinya, kata guru-guru disini, tahun 2019,” tambah dia.
Rinrin menjelaskan, kerusakan kelas yang ambruk sebanyak tiga lokal. Namun satu kelas diantaranya kini sudah diperbaikai oleh pihak sekolah meski seadanya dengan cara swadaya masyarakat.
Namun akibat dari rusaknya rungan kelas di SDN Sirnasari tersebut, para siswa terpaksa belajar menggunakan ruangan bedeg seadanya. Dimana bangunan tersebut biasanya digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor.
“Kalau kemarin, siswa belajar di tempat parkir dan panggung yang kami tutup dengan bahan seadanya. Untuk waktu belajarnya secara bergiliran, jam pagi dan siang,” kata Rinrin.
Untuk upaya perbaikan kerusakan tersebut, pihak sekolah mengaku sudan mengajukan perbaikan ke dinas terkait. Sejuah ini pihak sekolah teru memaksimalkan pengajuan baik dapodik melaui proposal untuk perbaikan itu
Bahkan kata Rinrin, sempat diverifikasi oleh Dinas PUPR.
Ia sangat berharap bantuan pemerintah segera turun. Sehingga para siswanya tidak berlarut-larut belajar di tempat parkir. Meski tentu tidak akan terkejar pada semester kedua, namun setidaknya diharapkan di tahun 2023 bisa ada bantuan.
“Mudah-mudahan bantosan ti pemerintah, segera turun marena berbagai upaya telah kami lalui,” kata dia.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Sera Sani Verana, mengaku berbagai upaya kini tengah dilakukan pihaknya guna menyelesaikan pekerjaan berat memperbaiki rusaknya sarana dan prasarana bangunan sekolah.
Salah satunya dengan mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) di tahun 2023. Dimana dinas telah menerima laporan kerusakan sekolah baik skala rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.
“Meski dengan keterbatasaan anggaran, kita mencoba di tahun 2023 bakal melakukan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak secara bertahap, dari sumber anggaran DAU dan DAK, serta anggaran daerah,” jelas Sera.
Hal inipun, kata Sera, sebagai bukti nyata perbaikan infrastruktur sarana prasarana sekolah bisa segera terealisasi. Pihaknya berdasar dari data dapodik (data pokok pendidikan) yang telah masuk sebagai daftar antrian prioritas perbaikan bangunan sekolah.
“Untuk SDN Sinaraari Cikukulu, ini belum. Saya himbau kepada kepala sekolah dan oprator untuk melaporkan data-data sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing wilayah secara lengkap. Sehingga pusat pun bisa mensingkronkan data tersebut,” jelas Sera. (Aris Mohamad Fitrian)*
Siswa Harus Belajar di Tempat Parkir, Tiga Lokal Bangunan SDN Sirnasari Ambruk
KLIK PRIANGAN – Sebanyak tiga lokal ruang kelas di SDN Sirnasari, Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya kini tidak bisa dipergunakan kembali akibat ambruk pada bagian atap bangunannya. Kondisi ini membuat para siswa terpaksa diungsikan untuk belajar di berbagai tempat, salah satunya bedeg tempat parkir kendaraan.
Kepala SDN Sirnasari Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal, Rinrin Oktariani, S.Pd mengemukakan, saat ini memang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang terhenti karena masa libur sekolah semester ganjil. Akan tetapi pihak sekolah tetap merasa kebingungan, ketika nanti para siswa kembali masuk ke sekolah ditahun ajaran ini.
Pasalnya saat ini pihak sekolah dihadapi pada masalah ketiadaan ruang kelas yang mencukupi guna dipergunakan sebagai tempat KBM. Dari 6 lokal ruang kelas yang ada 3 diantaranya ambruk sejak tahun 2019 lalu.
“Itu sudah lama ambruknya, sekitar tahun 2019 kalau tidak salah,” jelas Rinrin, Selasa (27/12/2022).
Seban dikatakan dia, ambruknya ruangan kelas tersebut saat dirinya belum menjabat sebagai Kepala Sekolah disana. Sehingga dirinya tidak mengetahui pasti kapan tiga lokal kelas tersebut ambruk.
“Karena kebetulan saya menjabat SD di sana baru bulan Juni 2022. Namun informasinya, kata guru-guru disini, tahun 2019,” tambah dia.
Rinrin menjelaskan, kerusakan kelas yang ambruk sebanyak tiga lokal. Namun satu kelas diantaranya kini sudah diperbaikai oleh pihak sekolah meski seadanya dengan cara swadaya masyarakat.
Namun akibat dari rusaknya rungan kelas di SDN Sirnasari tersebut, para siswa terpaksa belajar menggunakan ruangan bedeg seadanya. Dimana bangunan tersebut biasanya digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor.
“Kalau kemarin, siswa belajar di tempat parkir dan panggung yang kami tutup dengan bahan seadanya. Untuk waktu belajarnya secara bergiliran, jam pagi dan siang,” kata Rinrin.
Untuk upaya perbaikan kerusakan tersebut, pihak sekolah mengaku sudan mengajukan perbaikan ke dinas terkait. Sejuah ini pihak sekolah teru memaksimalkan pengajuan baik dapodik melaui proposal untuk perbaikan itu
Bahkan kata Rinrin, sempat diverifikasi oleh Dinas PUPR.
Ia sangat berharap bantuan pemerintah segera turun. Sehingga para siswanya tidak berlarut-larut belajar di tempat parkir. Meski tentu tidak akan terkejar pada semester kedua, namun setidaknya diharapkan di tahun 2023 bisa ada bantuan.
“Mudah-mudahan bantosan ti pemerintah, segera turun marena berbagai upaya telah kami lalui,” kata dia.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Sera Sani Verana, mengaku berbagai upaya kini tengah dilakukan pihaknya guna menyelesaikan pekerjaan berat memperbaiki rusaknya sarana dan prasarana bangunan sekolah.
Salah satunya dengan mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) di tahun 2023. Dimana dinas telah menerima laporan kerusakan sekolah baik skala rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.
“Meski dengan keterbatasaan anggaran, kita mencoba di tahun 2023 bakal melakukan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak secara bertahap, dari sumber anggaran DAU dan DAK, serta anggaran daerah,” jelas Sera.
Hal inipun, kata Sera, sebagai bukti nyata perbaikan infrastruktur sarana prasarana sekolah bisa segera terealisasi. Pihaknya berdasar dari data dapodik (data pokok pendidikan) yang telah masuk sebagai daftar antrian prioritas perbaikan bangunan sekolah.
“Untuk SDN Sinaraari Cikukulu, ini belum. Saya himbau kepada kepala sekolah dan oprator untuk melaporkan data-data sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing wilayah secara lengkap. Sehingga pusat pun bisa mensingkronkan data tersebut,” jelas Sera. (P-5)***