Kepala sekolah dan guru SMPN 1 Cisayong bersamo komite sekolah dan fortusis serta unsur muspika di Kecamatan Cisayong menggelar silaturahmi, Sabut, 11 Fabruari 2023.*
KLIK PRIANGAN – SMP Negeri 1 Cisayong Kabupaten Tasikmalaya akhir-akhir ini menjadi sorotan publik, ketika muncul isu bahwa sejumlah alumninya berniat melakukan aksi unjukrasa di sekolah tersebut.
Bahkan pekan kemarin, sejumlah alumni ini sempat menempelkan spanduk yang bertuliskan “Sekolah Sementara Ditutup”. Tak hanya sejumlah alumni, mereka pun membuat Grup WA yang beranggotakan para siswa SMPN 1 Cisayong. Tujuannya, mengajak siswa untuk demo.
Namun unjukrasa yang direncanakan akan digelar pada hari Rabu (8/2/2023) ini batal digelar karena para orangtua siswa melarang anak-anaknya ikutan demo. Selain itu, Kepala Sekolah berkoordinasi dengan Camat, Kepala Desa Cisayong, Kapolsek serta Danramil Cisayong bertindak sigap, sehingga aksi tersebut batal digelar.
Lantas, apa yang menyebabkan sekolah yang sebelumnya sempat menorehkan prestasi di tingkat nasional ini tiba-tiba saja menjadi gaduh?
Hal ini diduga terkait mutasi pada salah seorang guru yang kemudian beredar di media sosial. Dalam curhatnya yang tersebar di media sosial, Kepala Sekolah, Hj. Dida Nurhayati yang baru menjabat di SMPN 1 Cisayong sejak Juni 2022 yang sedang melakukan berbagai perbaikan dituding membuat suasana sekolah menjadi tidak kondusif.
Berita di media sosial ini kemudian menyebar cepat ke seluruh civitas akademika SMPN 1 Cisayong, termasuk kepada para alumninya. Akibatnya, sejumlah alumni bereaksi dan menyusun rencana untuk melakukan aksi demo dengan mengajak para siswa SMPN 1 Cisayong.
Salah seorang siswa, mengaku mendapatkan undangan melalui grup WA yang isinya ajakan untuk melakukan aksi unjukrasa. Di dalam Grup WA tersebut, kata dia, terdapat ratusan anggota yang terdiri dari siswa SMPN 1 Cisayong dan juga ada alumni. “Ketika saya tanyakan ini grup apa, ada yang menjawab grup demo,” ujar siswa tersebut.
Namun menurut nya, dirinya bersama rekan-rekannya tak mengikuti rencana aksi itu karena diingatkan oleh orangtuanya untuk tidak ikut-ikutan terbawa aksi tersebut. “Rencana demo itu pun sudah menyebar ke orangtua siswa, sehingga orangtua kami mengingatkan agar kami tetap belajar,” katanya
Siswa tersebut mengaku tak tertarik untuk ikut-ikutan demo karena menurutnya, informasi yang disebarkan tentang ibu Kepala Sekolah itu tak benar. “Justru kenyataannya malah sebaliknya,” kata nya.
Sebagai contoh, kata dia, saat dirinya pernah mengikuti Lomba Bahasa Ibu di Pangandaran, dengan telaten Kepala Sekolah bersama guru-guru melatih dirinya dari persiapan hingga lomba.
“Termasuk ketika lomba di Pangandaran, kami mendapatkan perhatian luar biasa dari Kepala Sekolah. Bahkan saya mendapatkan bonus pribadi dari Kepala Sekolah karena berhasil membawa piala,” katanya.
Rencana aksi demo itu pun urung dilakukan karena malam sebelum aksi, Kepala Desa, Kapolsek, dan Danramil berkoordinasi untuk mencegah anak-anak SMPN 1 Cisayong melakukan aksi unjukrasa.
Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin bahkan mengeluarkan himbauan kepada seluruh orangtua siswa SMPN 1 Cisayong untuk mengingatkan kepada anak-anaknya agar tidak ikut-ikutan melakukan aksi unjukrasa.
“Saya mengimbau kepada warga Desa Cisayong memiliki anak yang bersekolah di SMPN 1 Cisayong agar memberikan pemahaman kepada anak untuk tetap belajar. Jangan terbawa oleh hal-hal yang diluar tugas anak sebagai siswa/siswi di sekolah. Jangan terbawa arus oleh hal-hal yang bertentangan dengan tugas anak sebagai pelajar,” pesannya.
Silaturahmi
Pasca kejadian tersebut, pihak sekolah kemudian menggelar silaturahmi yang dihadiri oleh seluruh guru, Komite Sekolah, Forum Orangtua Siswa (Fortusis), pejabat dari dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, termasuk Camat, Danramil, Kapolsek, hingga Kepala Desa Cisayong, Sabtu (11/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin berbicara dengan berapi-api. Dia menyayangkan dinamika yang terjadi di lingkungan guru SMPN 1 Cisayong, sampai harus melibatkan pihak lain, termasuk sejumlah alumni.
“Saya sebagai pemimpin di Desa Cisayong ini merasa malu. Kejadian ini tak pantas terjadi di lingkungan pendidikan, apalagi sampai mau demo membawa-bawa siswa. Bahkan saya lihat, mereka yang mau demo itu kumpul-kumpul sambil mabuk,” kata Kades.
Menurut Yudi, dinamika yang terjadi di lingkungan SMPN 1 Cisayong ini tak selayaknya harus diumbar dan melibatkan pihak luar. Untuk itu, sebagai solusinya, dia mengajak seluruh guru di SMPN 1 Cisayong ini membersihkan hatinya.
“Persoalan ini muncul karena masalah hati. Mari kita bersihkan dulu hati kita masing-masing. Insya Allah, kalau hati sudah bersih, semua permasalahan bisa diselesaikan dengan baik-baik,” kata dia.
Begitu pun dengan Danramil Cisayong, Kapten Inf. Andri Mulyono dan Kapolsek Cisayong, AKP Ajat Sudrajat yang menyayangkan adanya rencana aksi demo yang akan dilakukan oleh alumni SMPN 1 Cisayong.
Apalagi rencananya, demo tersebut membawa-bawa siswa dan siswi SMPN 1 Cisayong. “Ini yang jadi perhatian kami. Siswa itu tugasnya belajar, bukan ikut-ikutan demo yang tak jelas,” kata Kapten Inf. Andri Mulyono.
Tentang isu mutasi yang terjadi, menurut Camat Cisayong, itu hal yang biasa di lingkungan ASN. “Tinggal diterima dan laksanakan tugas dan itu sudah melalui kajian tidak mudah dari atasan. Semoga menjadi pengalaman baru dan terbaik menurut Allah SWT. Yakin, pimpinan lembaga kepala sekolah hanya pelaksana tugas saja,” katanya.
Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kab Tasikmalaya, Hj Elien Herlina, M.Pd mengungkapkan terima kasihnya kepada Muspika Cisayong dan juga Kepala Desa yang cepat tanggap dalam menyikapi situasi yang terjadi di SMPN Cisayong.
Menurut Elin, hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik guru, orangtua, dan semua stakeholder pendidikan di Cisayong agar ke depan polemik tak perlu terjadi lagi dan SMPN 1 Cisayong terus meningkatkan kualitasnya untuk mencetak generasi bangsa yang handal dan berprestasi.
Di akhir acara, Kades Cisayong Yudi Cahyudin mengungkapkan bahwa dirinya bersama Kapolsek, Danramil, Camat, Pengawas Pendidikan, Kepala SMPN 1 Cisayong serta guru dan komite serta Fortusis mengungkapkan bahwa SMPN 1 Cisayong saat ini dalam keadaan kondusif.
“Jangan lagi ada asumsi-asumsi yang lain terkait kondisi SMPN 1 Cisayong. Necis Bangkit, Necis Berprestasi,” tegasnya.***