banner 728x90

Tekan Kebocoran Parkir selama Ramadan, UPTD Bentuk Kantong Parkir Insidentil

banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN-Dalam upaya mengurangi kebocoran retrebusi parkir selama Bulan Ramadan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pengelolaan parkir Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya membuat kantong parkir insidentil.

Kantong parkir insidentil tersebut dikelola oleh petugas parkir insidentil (dadakan) yang merupakan kelompok masyarakat seperti kelompok pemuda dan karang taruna.

Kepala UPTD Pengelola Parkir Dinas Perhubungan Uen Haeruman mengatakan, upaya tersebut
dilakukan guna membantu petugas parkir reguler dalam penanganan parkir selama Bulan Ramadan yang diprediksi pengguna jasa parkir
selama bulan Ramadan di Kota Tasik mengalami peningkatan.

“Pengelolaan kantong parkir oleh petugas parkir insidentil tersebut, guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan layanan parkir oleh masyarakat yang setiap Bulan Ramadan mengalami peningkatan yang cukup signivikan,” ujar Uen, Selasa (26/3/2024).

Selama bertugas lanjut Uen, para petugas parkir insidentil tersebut dibekali karcis parkir yaitu untuk speda motor Rp 2000 dan untuk mobil seharga Rp 3000.
“Nanti dalam sistem penyetorannya kita tingal berhubungan dengan ketua pengelola parkir insidentil tersebut,” katanya.

Lebih lanjut kata dia, selama Ramadan tahun ini, ada beberapa titik kantong parkir insidentil yang sudah dibentuk seperti di sepanjang Jalan Baru (JB) lingkar Utara, di Jalan Pataruman, di depan Kantor Setda lama, di depan Mega M dan yang lainnya.

Dalam melakukan tugasnya ujar Uen, petugas parkir insidentil tersebut diharuskan melakukan tugas esuai dengan SOP parkir. “Meraka sudah kita beri pembinaan seperti harus mempergunakan rompi parkir, pakai sepatu, menggunakan kartu parkir, menggunakan priwit termasuk tatacara memarkirkan dan mengeluarkan kendaraan yang baik dan benar,” ujar Uen.

“Kita tekankan, selama bertugas mereka tetap harus mengedepankan pelayanan dengan baik walaupun mereka merupakan petugas parkir insidentil atau dadakan,” katanya menbahkan.

Satu titik kantong parkir insidentil lanjut dia, dikelola paling banyak oleh dua orang juru parkir insidentil. “Adapun jika dilapangan diitumakan jumlahnya banyak, biasanya itu hanya yang membantu. Jadi yang kita tugaskan untuk satu titik paling banyak hanya dua orang sebagai penanggung jawab,” jelasnya.

Sementara untuk petugas parkir leguler yang jumlahnya sebanyak 400 tenaga parkir, tetap bekerja sesuai tugas masing-masing.

Uen juga menyebutkan, target PAD retrebusi parkir UPTD pengelolaan parkir Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya tahun 2024, sebesar Rp 3,6 Miliar atau lebih besar dari target PAD parkir tahun sebelumnya yang angkanya hanya sebesar 2,6 Miliar.

Namun kata dia, walaupun ada penambahan target sekitar 1 Miliar, pihaknya oftimis target tersebut akan tercapai. Adapun lanjut dia, untuk pencapaian target tersebut, upaya yang dilakukan salah satunya dengan membuat tim yang melibatkan seluluh pegawai Dishub untuk terlibat langsung dalam melakukan pengawasan.

“Bahkan sesuai kebijakan dari pak Kadis, seluruh pegawai struktural yang ada, semua dilibatkan sebagai pendamping dimana satu orang pendamping punya tanggung jawab terhadap minimal dua jalur jalan.

Selain itu kata Uen, guna mengantisipasi kebocoran parkir, pihaknya juga sudah merubah sistem penyetoran parkir yang sebelumnya petugas melakukan jemput bola kelapangan untuk penagihan, sekarang berbalik dari juru parkir uang setoran disetorkan langsung ke bendahara kemudian oleh bendahara setoran tersebut langsung disetorkan ke bank.

“Jalur distribusi kita pangkas yang tadinya ada petugas penagih kelapangan untuk menarik setoran, sekarang tidak lagi karena oleh jukir langsung disetorkan ke bendahara di UPTD parkir,” ujar Uen.(Asep MS)*