banner 728x90

Untuk Atasi Kemiskinan, Walikota Bisa Dorong Rekanan Pemerintah Keluarkan Zakat

Wakil Ketua IV STIE SEBI Kota Depok Dr.Endang Ahmad Yani (pegang mix) berbicara pada acara Seminar Ekonomi Syariah dan Kreativitas Siswa di Aula Rektorat Unsil, Senin 20 Februari 2023.*
banner 120x600
banner 468x60

KLIK PRIANGAN – Potensi zakat di Kota Tasikmalaya yang mencapai hampir 200 milyar per tahun (berdasarkan data Baznas Jabar 2021) didorong agar dimaksimalkan. Karena besarnya potensi itu baru terealisasi di kisaran Rp 8 milyar. Jika bisa dimaksimalkan, potensi itu bisa jadi salah satu solusi tercepat dalam menangani kemiskinan yang tengah jadi perhatian pemkot saat ini.

“Tentu ini harus ada itikad baik dari walikota seperti membuat perwalkot yang lebih komprehensif. Artinya, penarikan zakat tidak sebatas berdasarkan tunjangan kinerja, melainkan total penghasilan sebulan,” kata Wakil Ketua IV STIE SEBI Kota Depok Dr.Endang Ahmad Yani pada
acara Seminar Ekonomi Syariah dan Kreativitas Siswa di Aula Rektorat Unsil, Senin 20 Februari 2023.

Disamping potensi zakat dari ASN, kalangan profesi seperti pengusaha kontruksi yang kerap mendapat pekerjaan dari APBD maupun dokter yang penghasilannya rata-rata besar perlu juga didorong agar mau mengeluarkan zakatnya. Malah, ia mengusulkan ada syarat khusus bagi rekanan pemenang lelang kegiatan dari APBD wajib mengeluarkan zakat.

“Itu bisa jadi salah satu syarat untuk pemenang lelang,” kata dosen STIE SEBI kelahiran Indihiang Kota Tasikmalaya yang mendapat amanah jadi Ketua Baznas Kota Depok itu. Endang yakin para pengusaha rata-rata raat aturan. Buktinya pembayaran pajak selalu mereka patuhi. “Nah ketika tidak ada pungutan macem-macem yang tak resmi tidak ada, saya yakin mereka akan dengan sukarela menyetorkan zakatnya,” Ujar dia.

Dengan begitu, ia berharap APBD bisa terserap dengan baik dan berkah serta ada kontribusi berupa zakat untuk menopang program menekan angka kemiskinan. “Potensi zakat 200 milyar bukan uang sedikit dan bisa membantu menekan angka kemiskinan di masyarakat, terutama pakir miskin. Masyarakat yang miskin karena terjerat pinjaman online pun bisa dicover dana zakat,” kata dia.

Untuk itu dia mendorong semua stakeholder untuk sama-sama mensosialisasikan dan menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat. Selain Endang, tampil sebagai pemateri pada acara yang terealisasi berkat kerja sama Unsil dan STIE SEBI itu diantaranya Indra Falatehan,S.T.,M.M, Direktur Utama Bank Muamalat, Dr.Asep Suryanto,S.Ag.,M.Ag, Dekan FAI Universitas Siliwangi dan perwakilan dari Bapelitbangda Kota Tasikmalaya. Adapun Wagub Jabar H.Uu Ruzhanul Ulum yang sedianya akan hadir secara langsung mengurungkan kedatangannya dan hanya tampil sebagai keynote speaker secara daring. (Irman S)*

Irman S/KP
Wakil Ketua IV STIE SEBI Kota Depok Dr.Endang Ahmad Yani (pegang mix) berbicara pada acara Seminar Ekonomi Syariah dan Kreativitas Siswa di Aula Rektorat Unsil, Senin 20 Februari 2023.*

Untuk Atasi Kemiskinan, Walikota Bisa Dorong Rekanan Pemerintah Keluarkan Zakat

KABAR PRIANGAN – Potensi zakat di Kota Tasikmalaya yang mencapai hampir 200 milyar per tahun (berdasarkan data Baznas Jabar 2021) didorong agar dimaksimalkan. Karena besarnya potensi itu baru terealisasi di kisaran Rp 8 milyar. Jika bisa dimaksimalkan, potensi itu bisa jadi salah satu solusi tercepat dalam menangani kemiskinan yang tengah jadi perhatian pemkot saat ini.

“Tentu ini harus ada itikad baik dari walikota seperti membuat perwalkot yang lebih komprehensif. Artinya, penarikan zakat tidak sebatas berdasarkan tunjangan kinerja, melainkan total penghasilan sebulan,” kata Wakil Ketua IV STIE SEBI Kota Depok Dr.Endang Ahmad Yani pada
acara Seminar Ekonomi Syariah dan Kreativitas Siswa di Aula Rektorat Unsil, Senin 20 Februari 2023.

Disamping potensi zakat dari ASN, kalangan profesi seperti pengusaha kontruksi yang kerap mendapat pekerjaan dari APBD maupun dokter yang penghasilannya rata-rata besar perlu juga didorong agar mau mengeluarkan zakatnya. Malah, ia mengusulkan ada syarat khusus bagi rekanan pemenang lelang kegiatan dari APBD wajib mengeluarkan zakat.

“Itu bisa jadi salah satu syarat untuk pemenang lelang,” kata dosen STIE SEBI kelahiran Indihiang Kota Tasikmalaya yang mendapat amanah jadi Ketua Baznas Kota Depok itu. Endang yakin para pengusaha rata-rata raat aturan. Buktinya pembayaran pajak selalu mereka patuhi. “Nah ketika tidak ada pungutan macem-macem yang tak resmi tidak ada, saya yakin mereka akan dengan sukarela menyetorkan zakatnya,” Ujar dia.

Dengan begitu, ia berharap APBD bisa terserap dengan baik dan berkah serta ada kontribusi berupa zakat untuk menopang program menekan angka kemiskinan. “Potensi zakat 200 milyar bukan uang sedikit dan bisa membantu menekan angka kemiskinan di masyarakat, terutama pakir miskin. Masyarakat yang miskin karena terjerat pinjaman online pun bisa dicover dana zakat,” kata dia.

Untuk itu dia mendorong semua stakeholder untuk sama-sama mensosialisasikan dan menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat. Selain Endang, tampil sebagai pemateri pada acara yang terealisasi berkat kerja sama Unsil dan STIE SEBI itu diantaranya Indra Falatehan,S.T.,M.M, Direktur Utama Bank Muamalat, Dr.Asep Suryanto,S.Ag.,M.Ag, Dekan FAI Universitas Siliwangi dan perwakilan dari Bapelitbangda Kota Tasikmalaya. Adapun Wagub Jabar H.Uu Ruzhanul Ulum yang sedianya akan hadir secara langsung mengurungkan kedatangannya dan hanya tampil sebagai keynote speaker secara daring. (P-1)**