KLIK PRIANGAN – Warga Dusun Cirikip, Desa Cinyasag, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis serta para pengiat budaya setempat mengharapkan pada pihak pemerintah untuk membangun akses jalan yang menuju ke lokasi situs Budaya Ceker Kidang yang berada di Gunung Layang desa setempat.
Pasalnya, saat ini untuk akses menuju lokasi situs Budaya Ceker Kidang selain terjal juga sangat ekstrim. Untuk menuju lokasi perlu berjalan kaki dengan menempuh hingga kurang lebih lima belas menit dari Jalan Cirikip – Sukamantri.
Kasi Pembangunan Desa Cinyasag, Agus Ridwan mengaku, sudah sejak lama warga Dusun Cirikip serta pengiat budaya mendambakan akses jalan menuju lokasi situs Ceker Kidang yang baik. Namun, hingga kini belum ada realisasi, warga hanya bisa mengandalkan akses jalan yang melewati pinggiran kali yang terjal dan cukup membahayakan.
Agus mengaku, sudah mengajukan untuk akses jalan ke Pemkab Ciamis melalui dinas terkait namun hingga saat ini belum ada realisasi. Padahal, kalau jalan tersebut dibangun bukan saja untuk akses ke situs, tapi warga juga bisa menggunakannya sebagai akses usaha pertanian.
“Yang dibutuhkan warga di sini adalah akses jalan menuju situs agar potensi yang ada di situs Ceker Kidang bisa terekspos. Sudah diajukan ke Pemda Ciamis melalui dinas terkait namun hingga saat ini belum ada realisasinya, “ujar Agus.
Agus bercerita sulitnya akses jalan ke lokasi situs Ceker Kidang Gunung Layang, Dusun Cirikip mengalami kendala untuk pengembangan situs. Seperti ketika ada warga yang mau berkunjung ketika melihat kondisi akses jalan yang masih terjal dan membahayakan banyak yang tidak jadi.
“Susah kalau ada yang mau ke situs apalagi anak – anak. Kemarin – kemarin juga banyak yang mau ke situs tapi melihat kondisi jalan masih membahayakan banyak yang tidak jadi, ” Ungkap Agus.
Kesulitan lainnya adalah akses untuk lahan parkir kendaraan. Akses parkir yang sekarang hanya mengunakan halaman rumah warga, sehingga kalau ada yang mau ke situs terkadang kesulitan mencari lokasi untuk parkir kendaraan.
“Disekitar lokasi situs hanya ada beberapa lokasi untuk tempat parkir kendaraan roda dua saja, itupun lahan milik warga setempat, “jelasnya.
Sementara Asep Gumelar, juru kunci situs Ceker Kidang Gunung Layang, mengaku selama ini untuk mengurus akses jalan ke lokasi situs maupun di lokasi situs haya mengandalkan swadaya dari uang pribadi miliknya.
” Selama ini untuk mengurus lokasi situs Ceker Kidang tidak ada anggaran khusus dari pemerintah, meski situs ini sudah terdaftar di dinas terkait, untuk kebutuhan mengurus situs selalu mengunakan uang pribadi, ” ungkapnya.
Asep menyampaikan, dirinya sangat berharap pada pihak pemerintah untuk membangun akses jalan serta menata lokasi situs Ceker Kidang, karena sotus tersebut sangat erat dengan sejarah Galuh. ( Endang SB).