KLIKPRIANGAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meresmikan tiga gedung baru fakultas di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Rabu (7/5/2025). Ketiga gedung tersebut adalah Fakultas Manajemen Pemerintahan, Fakultas Politik Pemerintahan, dan Fakultas Perlindungan Masyarakat.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumawati, dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, serta civitas akademika IPDN. Gedung-gedung baru ini merupakan hasil alih status dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Kementerian Dalam Negeri, dan kini dimanfaatkan oleh IPDN sebagai bagian dari pengembangan fasilitas pendidikan.
Rektor IPDN Suhajar Diantoro menyampaikan bahwa keberadaan tiga gedung fakultas baru ini menjadi penunjang penting bagi peningkatan mutu pendidikan di kampus tersebut. Menurutnya, IPDN kini telah mencapai akreditasi UNGGUL dari BAN-PT, dan fasilitas baru ini akan memperkuat komitmen lembaga dalam mencetak kader pemerintahan yang berkualitas.
“Adanya tiga gedung fakultas ini akan menjadi motivasi bagi kami dan seluruh praja untuk terus belajar dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Suhajar usai peresmian.
Selain meresmikan gedung, Menko AHY juga memberikan kuliah umum di hadapan ribuan praja IPDN. Dalam kesempatan tersebut, AHY menyampaikan tiga poin utama yaitu tantangan global masa kini, strategi pembangunan Indonesia di masa depan, serta pesan moral dan profesional kepada para praja.
Dalam pemaparannya, AHY menyoroti isu ledakan populasi global yang diprediksi mencapai 10 miliar jiwa pada 2050. Menurutnya, lonjakan jumlah penduduk dunia ini tidak sebanding dengan ketersediaan sumber daya alam, sehingga berpotensi menimbulkan konflik antarnegara dalam perebutan sumber daya.
“Global population menjadi isu utama. Keterbatasan sumber daya akan memicu eskalasi konflik, bahkan peperangan,” ungkap AHY di hadapan para praja.
Ia juga menyoroti perubahan iklim sebagai salah satu ancaman non-tradisional yang dapat mengganggu stabilitas keamanan global. Oleh karena itu, AHY mengajak para praja untuk tidak hanya berfokus pada tugas administratif, tetapi juga berperan aktif dalam membangun birokrasi yang adaptif dan inovatif.
“Sebagai kader pemerintahan, jangan hanya berpikir administratif. Ciptakan sistem birokrasi yang berkelanjutan dan berorientasi pada pelayanan publik yang cepat, tepat, dan transparan,” tuturnya.
AHY juga menegaskan bahwa praja IPDN adalah arsitek tata kelola pemerintahan masa depan dan memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan good governance di seluruh lini pemerintahan. Ia menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum, serta partisipasi publik dalam mewujudkan tata kelola yang ideal.
“SDM unggul adalah fondasi pembangunan bangsa. Dan itu adalah tanggung jawab kalian setelah lulus dari IPDN,” kata AHY.
Menutup kuliah umumnya, AHY memberikan pesan inspiratif kepada seluruh praja IPDN. Ia mengajak mereka untuk menyiapkan diri menjadi pelayan masyarakat, inovator kebijakan, dan penggerak perubahan bangsa.
“IPDN adalah titik awal dari perjalanan besar kalian sebagai calon pemimpin bangsa. Jadilah pelayan masyarakat, bukan yang dilayani,” pesan AHY.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam bidang pemerintahan dan pembangunan, IPDN menganugerahkan AHY penghargaan Kartika Astha Brata Utama serta menetapkannya sebagai Alumni Kehormatan IPDN.***